Kamis, 08 Oktober 2009

PENGERTIAN MATERI

PENGGOLONGAN MATERI
I. Zat Tunggal ( Zat Murni )
 Zat tunggal adalah suatu zat yang komposisinya terdiri atas zat-zat dengan sifat kimia yang sama.
 Zat tunggal (zat murni) terdiri dari sejenis materi.
Contohnya : karbon, belerang, oksigen, air, alkohol


A. UNSUR
• Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana.
• Unsur merupakan zat tunggal yang paling sederhana dari materi.
Contohnya : H, C, N, P, Fe, Au, Mg


o Lambang Unsur ( Lambang Atom )
Menurut Jons Jakob Berzelius (Swedia) :
 Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yaitu huruf awal dari nama Latin unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf besar / kapital.
 Unsur yang mempunyai huruf awal yang sama, lambangnya dibedakan dengan menambahkan satu huruf lain dari nama Latin unsur tersebut; yang ditulis dengan huruf kecil.
Contohnya : Perhatikan Lampiran 2 Buku Paket Kimia!



B. SENYAWA
 Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua atau lebih jenis unsur.
 Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.
Contohnya : senyawa H2O(l) dan NaCl(s)


II. Campuran
Campuran adalah materi yang terdiri atas 2 (dua) atau lebih zat dan masih mempunyai sifat zat asalnya.
Contohnya : larutan garam, air lumpur, santan
 Permasalahan : Apa perbedaan bersenyawa dengan bercampur?



Partikel Dasar Penyusun Materi

Dapat berupa :
1) Atom
 Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat unsur itu
 Atom suatu unsur diberi lambang sama dengan lambang unsur tersebut
 Contoh : Na, Mg, Ba, Ca, Fe

2) Molekul
 Molekul adalah partikel netral yang terdiri dari 2 atau lebih atom, baik atom sejenis maupun atom yang berbeda.
 Molekul yang terdiri dari sejenis atom disebut Molekul Unsur
 Molekul yang terdiri dari atom-atom yang berbeda disebut Molekul Senyawa
 Contoh : H2O; CO2; H2SO4

3) Ion
 Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik
 Ion yang bermuatan positif disebut Kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut Anion
 Ion yang terdiri dari 1 atom disebut Ion Tunggal ( monoatom ), sedangkan ion yang terdiri dari 2 atau lebih atom disebut Ion Poliatom
 Contoh :
Kation Tunggal : Na+, K+
Kation Poliatom : NH4+ , H3O+
Anion Tunggal : Cl-, S2-
Anion Poliatom : NO3-, OH-


Partikel Unsur ( bisa berupa atom ; bisa berupa molekul )
a. Pada umumnya, setiap unsur termasuk unsur logam mempunyai partikel berupa Atom
b. Hanya beberapa unsur non logam yang partikelnya berupa Molekul ( contoh hidrogen H2 ; fosforus P4 ; belerang S8 )
c. Molekul yang terdiri atas 2 atom disebut Molekul Diatomik ( contoh molekul hidrogen, nitrogen )
d. Molekul yang terdiri atas lebih dari 2 atom disebut Molekul Poliatomik ( contoh molekul fosforus, belerang )

Partikel Senyawa ( bisa berupa molekul ; bisa berupa ion )
o Dapat berupa Molekul ( disebut Senyawa Molekul ) atau Ion ( disebut Senyawa Ion )
o Senyawa dari unsur logam termasuk senyawa ion, sedangkan senyawa dari unsur non logam termasuk senyawa molekul.
Contoh senyawa molekul : air ( H2O ) ; senyawa ion : Kalsium karbonat ( CaCO3 )


Rumus Kimia
Menyatakan jenis dan jumlah relatif atom yang menyusun suatu zat.
Dibedakan menjadi 3 :
a. Rumus Molekul
Menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul suatu zat
Contoh : rumus molekul air ( H2O )
b. Rumus Kimia Senyawa Ion
Menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun suatu senyawa ion
Ciri khas senyawa ion adalah salah satu atom penyusun senyawa tersebut bersifat logam ( letaknya di depan )
Contoh : Mg(NO3)2 ; BaCl2 ; CuSO4 ; NaCl
c. Rumus Empiris
Disebut juga Rumus Perbandingan; menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom dalam suatu senyawa
Contoh : Etuna dengan rumus molekul C2H2 dan mempunyai rumus empiris CH
Rumus kimia senyawa ion adalah rumus empiris
Contoh : garam dapur ( NaCl )

Kimia yang sangat mudah

1.1 Ruang Lingkup Ilmu Kimia
Definisi :
 Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain.
 Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
a. Susunan materi = mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
b. Struktur materi = mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
c. Sifat materi = mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut.
d. Perubahan materi = meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru).
e. Energi yang menyertai perubahan materi = menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.

 Ilmu Kimia dikembangkan oleh para ahli kimia untuk menjawab pertanyaan “apa” dan “mengapa” tentang sifat materi yang ada di alam.
 Pengetahuan yang lahir dari upaya untuk menjawab pertanyaan “apa” merupakan suatu fakta yaitu : sifat-sifat materi yang diamati sama oleh setiap orang akan menghasilkan Pengetahuan Deskriptif.
 Pengetahuan yang lahir dari upaya untuk menjawab pertanyaan “mengapa” suatu materi memiliki sifat tertentu akan menghasilkan Pengetahuan Teoritis.


 Skema bagaimana Ilmu Kimia dikembangkan :

Mengamati
Menggolongkan
Menafsirkan data
Menarik kesimpulan umum
Merancang dan melakukan eksperimen
Menciptakan teori



1.2 Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia
Meliputi :
a. Pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya.
b. Mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna bagi manusia.
c. Membantu kita dalam rangka pembentukan sikap.

• Secara khusus, ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting dalam bidang : kesehatan, pertanian, peternakan, hukum, biologi, arsitektur dan geologi. (Sebutkan peranan ilmu kimia dalam bidang-bidang tersebut!)

• Dibalik sumbangannya yang besar bagi kehidupan kita, secara jujur harus diakui bahwa perkembangan ilmu kimia juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia. (Sebutkan contohnya!)

1.3 Cabang-Cabang Ilmu Kimia
Meliputi :
1) Kimia Analisis
= mempelajari tentang analisis bahan-bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk.
2) Kimia Fisik
= fokus kajiannya berupa penentuan energi yang menyertai terjadinya reaksi kimia, sifat fisis zat serta perubahan senyawa kimia.
3) Kimia Organik
= mempelajari bahan-bahan kimia yang terdapat dalam makhluk hidup.
4) Kimia Anorganik
= kebalikan dari kimia organik; mempelajari benda mati.
5) Kimia Lingkungan
= mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan dan cara penanggulangannya.
6) Kimia Inti ( Radiokimia )
= mempelajari zat-zat radioaktif.
7) Biokimia
= cabang ilmu kimia yang sangat erat kaitannya dengan ilmu biologi.
8) Kimia Pangan
= mempelajari bagaimana cara meningkatkan mutu bahan pangan.
9) Kimia Farmasi
= fokus kajiannya berupa penelitian dan pengembangan bahan-bahan yang mengandung obat.


1.4 Perkembangan Ilmu Kimia
1) Sekitar tahun 3500 SM, di Mesir Kuno sudah mempraktekkan reaksi kimia (misal : cara membuat anggur, pengawetan mayat).
2) Pada abad ke-4 SM, para filosofis Yunani yaitu Democritus dan Aristoteles mencoba memahami hakekat materi.
o Menurut Democritus = setiap materi terdiri dari partikel kecil yang disebut atom.
o Menurut Aristoteles = materi terbentuk dari 4 jenis unsur yaitu : tanah, air, udara dan api.
3) Abad pertengahan (tahun 500-1600), yang dipelopori oleh para ahli kimia Arab dan Persia.
 Kimia lebih mengarah ke segi praktis. Dihasilkan berbagai jenis zat seperti : alkohol, arsen, zink asam iodida, asam sulfat dan asam nitrat.
 Nama ilmu kimia lahir, dari kata dalam bahasa Arab (al-kimiya = perubahan materi) oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778).
4) Abad ke-18, muncul istilah Kimia Modern. Dipelopori oleh ahli kimia Perancis Antoine Laurent Lavoisier (tahun 1743-1794) yang berhasil mengemukakan hukum kekekalan massa.
5) Tahun 1803, seorang ahli kimia Inggris bernama John Dalton (tahun 1766-1844) mengajukan teori atom untuk pertama kalinya. Sejak itu, ilmu kimia terus berkembang pesat hingga saat ini.

Rabu, 07 Oktober 2009

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium
1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
2. Sediakanlah alat-alat yang akan dipakai di atas meja. Alat-alat yang tidak digunakan sebaiknya disimpan didalam almari supaya tidak mengganggu dalam bekerja
3. Gunakan perlatan kerja seperti masker, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
4. Zat yang akan dianalisis disimpan dalam tempat tertutup agar tidak kena kotoran yang mempersulit analisis
5. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
6. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
8. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia, tetapi kipaslah uap tersebut dengan tangan ke muka anda
9. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
10. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal).
11. Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan.
12. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan, jangan menggunakan bahan Kimia secara berlebihan.
13. Jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk mencega kontaminasi.
14. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah melakukan praktikum.
15. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
16. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
17. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera keringkan dengan lap.
18. Hindarkan dari api bahan-bahan yang mudah terbakar seperti eter, kloroform, dsb.
19. Hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang adapat menimbulkan luka bakar, misalnya asam-asam pekat (H2SO4, HNO3, HCl), basa-basa kuat (KOH, NaOH, dan NH4OH), dan oksidator kuat (air brom, iod, senyawa klor, permanganat)
20. Percobaan dengan penguapan menggunakan asam-asam kuat dan menghasilkan gas-gas beracun dilakukan di almari asam
21. Jangan memanaskan zat dalam gelas ukur/labu ukur
22. Menetralkan asam/basa
- asam pada pakaian: dengan amonia encer
- basa pada pakaian : dengan asam cuka encer, kemudian amonia encer
- asam/basa pada meja/lantai: dicuci dengan air yang banyak
- asam, basa, dan zat-zat yang merusak kulit: dicuci dengan air, kemudian diberi vaselin
23. Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera pada guru.

Praktikum Reaksi Kimia

REAKSI KIMIA
I. Tujuan Kegiatan
o Siswa dapat mengamati gejala-gejala yang menyertai berlangsungnya reaksi kimia

II. Dasar Teori
Lengkapi sendiri! ( cari referensi dari Buku Paket Kimia, buku kimia lainnya maupun dari internet! )

III. Alat
a) Rak tabung reaksi
b) Tabung reaksi
c) Pipet tetes
d) Penjepit tabung reaksi

IV. Bahan
a) Larutan HCl 3 M
b) Keping pualam (CaCO3)
c) Pita magnesium (Mg)
d) Larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M
e) Larutan K2CrO4 0,1 M
f) Larutan CuSO4 0,1 M
g) Larutan NaOH 2 M
h) Larutan H2SO4 2 M
i) Aquades
j) Batu kapur (CaO)

V. Prosedur Percobaan
1) Masukkan 3 mL larutan HCl 3 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan kepingan kecil pualam.
2) Masukkan 3 mL larutan HCl 3 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan pita magnesium kira-kira 3 cm! Rasakan perubahan suhu dengan cara memegang dasar tabung reaksi.
3) Masukkan 2 mL larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 2 mL larutan K2CrO4 0,1 M.
4) Masukkan 2 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 1 mL larutan NaOH 2 M.
5) Masukkan 2 mL larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan H2SO4 2 M sampai terjadi perubahan warna.
6) Masukkan 4 mL aquades (H2O) ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan sebongkah kecil batu kapur (CaO). Rasakan perubahan suhu yang terjadi!
7) Masukkan 3 mL larutan H2SO4 2 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 3 mL larutan NaOH 2 M. Rasakan perubahan suhu larutan!
VI. Tabel pengamatan
No Reaksi Kimia Hasil Pengamatan
1 HCl + CaCO3
2 HCl + Mg
3 Pb(CH3COO)2 + K2CrO4
4 CuSO4 + NaOH
5 K2CrO4 + H2SO4
6 H2O + CaO
7 H2SO4 + NaOH


VII. Pertanyaan / Bahan Diskusi
1) Dari reaksi-reaksi kimia di atas, reaksi manakah :
a) Yang menghasilkan gas?
b) Yang menghasilkan endapan?
c) Yang menghasilkan perubahan warna?
d) Yang menyebabkan perubahan suhu?
2) Tuliskan persamaan reaksi kimia dari ke-7 reaksi di atas!

VIII. Kesimpulan
• Berikan kesimpulan berdasarkan data dan pengamatan yang telah kalian lakukan!

Peralatan Pendukung Laboratorium Kimia

Peralatan Pendukung Laboratorium Kimia
1). Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.
Fungsi :
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.

2). Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.

3). Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring yang diameternya sama dengan diameter corong.

4). Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.
Cara menggunakannya :
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.

5). Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.
Fungsi :
Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.
Cara menggunakannya :
campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik. Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.

6). Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
 Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
 Mengeringkan padatan
Cara menggunakannya :
o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.

7). Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.

8). Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.

9). Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.

10). Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di atas api.

11). Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.

12). Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

13). Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.

14). Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.

15). Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

16). Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.

17). Stirrer magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.

18). Sentrifuge : berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.

19). Chromatography chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses kromatografi kertas.

20). Spectronic 20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri.

Teknik Dasar di Laboratorium

Teknik Dasar di Laboratorium
1. Cara memanaskan cairan
Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu didih ke dalam gelas kimia.
a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi
o Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri sendiri maupun orang lain
o Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung
o Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocok
o Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan

b. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer
Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.

2. Cara membaca volume pada gelas ukur
Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.

3. Cara menggunakan buret
Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara mengisinya :
Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.

4. Cara menggunakan neraca analitis
• Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
• Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
• Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
• Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

5. Cara menghirup bau zat
Ingat : Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung!
Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung.

Kamis, 01 Oktober 2009

Praktikum Sifat Kepolaran Suatu Senyawa

Sifat Kepolaran Suatu Senyawa

I. Tujuan Kegiatan

o Siswa dapat mengetahui sifat kepolaran suatu senyawa

II. Dasar Teori

Lengkapi sendiri! ( cari referensi dari Buku Paket Kimia, buku kimia lainnya maupun dari internet! )


III. Alat

a) 4 buah Buret 50 mL

b) Gelas Beaker

c) Statif

d) Penggaris Plastik / Magnet ( tiap-tiap kelompok harus membawa minimal satu )

e) Buku Paket Kimia ( tiap-tiap kelompok harus membawa )

IV. Bahan

a) Aquades ( H2O )

b) Aseton ( C3H6O )

c) Alkohol

d) Asam klorida ( HCl )

e) Asam iodida ( HI )

V. Prosedur Percobaan

1) Pasanglah buret pada standar / statif dan klem!

2) Masukkan aquades ke dalam buret!

3) Gosoklah penggaris plastik dengan menggunakan Buku Paket Kimia dengan arah yang sama ( satu arah ), sebanyak ± 20 kali! ( dengan cara menjepit penggaris plastik tersebut di tengah-tengah buku )

4) Buka kran buret, biarkan aquades mengalir secara perlahan dan dekatkan penggaris plastik atau magnet pada aliran aquades, amati apa yang terjadi!

5) Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan aseton, alkohol, asam klorida dan asam iodida!

VI. Hasil Pengamatan

No

Larutan

Dibelokkan

Tidak Dibelokkan

Polar / Nonpolar

1

Aquades




2

Aseton




3

Alkohol




4

Asam klorida




5

Asam iodida




VII. Pertanyaan ( Bahan Diskusi )

1) Mengapa magnet atau penggaris plastik yang digosok menggunakan lembaran kertas dalam buku dapat menarik atau membelokkan aliran larutan?

2) Mengapa larutan yang diujikan ada yang dibelokkan dan tidak dibelokkan? ( Tuliskan penyebabnya! )

3) Simpulkan, larutan manakah yang termasuk senyawa polar dan nonpolar!


Sublimasi dan Kromatografi Kertas

Sublimasi dan Kromatografi Kertas

I. Tujuan Praktikum :

Melakukan pemisahan campuran dengan cara sublimasi dan kromatografi kertas

II. Dasar Teori

Lengkapi sendiri! (cari referensi dari Buku Cetak, Buku Kimia lainnya maupun dari Internet!)

III. Alat dan Bahan

a). Alat yang digunakan :

Nama Alat

Jumlah

Gelas Kimia 100 mL

1 buah

Gelas Kimia 500 mL

3 buah

Cawan penguapan / cawan porselen

1 buah

Mortar dan pestle

1 buah

Kaca arloji

1 buah

Kaki tiga

1 buah

Pembakar spiritus

1 buah

Kawat kasa

1 buah

Batang pengaduk

3 buah

Spidol berwarna (merah,hitam,biru,hijau)

@ 1 buah

Penggaris / mistar

1 buah

Pensil / ballpoint

1 buah

Kertas saring 4 lembar

@ 20 cm

b). Bahan yang digunakan :

Nama Bahan

Jumlah

Naftalen / kamfer

2 gram

Serbuk pasir

1 gram

Aquades

secukupnya

IV. Cara Kerja :

a). Sublimasi

  1. Campurkan 2 gram Naftalen / Kamfer yang sudah dihaluskan dengan 1 gram serbuk pasir ke dalam cawan porselen. Aduklah dengan batang pengaduk hingga keduanya bercampur sempurna!
  2. Panaskan campuran Naftalen / Kamfer dengan serbuk pasir (dalam cawan porselen) di atas nyala api pembakar spiritus (jangan lupa gunakan kaki tiga dan kawat kasa) dan tutuplah bagian atas cawan porselen tersebut dengan menggunakan kaca arloji!
  3. Panaskan hingga terjadi perubahan pada kaca arloji tersebut! Amati perubahan yang terjadi!
  4. Matikan nyala api pembakar spiritus, diamkan hingga cawan porselen dan kaca arloji (penutupnya) menjadi dingin. Amati apa yang terjadi pada kaca arloji tersebut!

b). Kromatografi Kertas

  1. Siapkan 4 lembar kertas saring dengan ukuran 10 cm x 20 cm!
  2. Buatlah garis dengan pensil pada kertas saring yang sudah disiapkan kira-kira 2 cm dari salah satu ujungnya!
  3. Totolkan spidol berwarna yang berbeda untuk tiap kertas saring pada garis yang telah dibuat!
  4. Gantungkan kertas saring tersebut dengan menggunakan batang pengaduk pada gelas kimia 500 mL yang telah diisi aquades secukupnya. Aturlah ketinggian kertas saring agar tidak menyentuh dasar gelas kimia dan noda spidol tidak terendam dalam aquades!
  5. Amati perubahan yang terjadi. Catat jumlah dan warna noda / warna yang terbentuk, yang terdapat pada masing-masing kertas saring!

V. Tabel Data Pengamatan :

a). Sublimasi

No

Data yang diamati

Hasil Pengamatan

1

Perubahan yang terjadi saat pemanasan

(dalam cawan porselen)


2

Perubahan yang terjadi pada kaca arloji

(saat pemanasan)


3

Zat yang terbentuk pada kaca arloji setelah didinginkan (wujud dan jenis / namanya)


4

Warna zat pada kaca arloji


5

Keadaan campuran dalam cawan porselen setelah pemanasan


b). Kromatografi Kertas

No

Warna Spidol

Jumlah warna yang terbentuk

Warna Noda

1

Merah



2

Hitam



3

Biru



4

Hijau



VI. Pertanyaan :

  1. Jelaskan mengapa terbentuk zat yang menempel pada kaca arloji yang digunakan sebagai penutup cawan porselen! Zat apakah itu?
  2. Jelaskan mengapa warna dalam tinta spidol dapat terpisah dengan kromatografi kertas!

Jawaban :

Praktikum Reaksi Kimia

Reaksi Kimia


I. Tujuan Kegiatan

o Siswa dapat mengamati gejala-gejala yang menyertai berlangsungnya reaksi kimia

II. Dasar Teori

Lengkapi sendiri! ( cari referensi dari Buku Paket Kimia, buku kimia lainnya maupun dari internet! )

III. Alat

a) Rak tabung reaksi

b) Tabung reaksi

c) Pipet tetes

d) Penjepit tabung reaksi

IV. Bahan

a) Larutan HCl 3 M

b) Keping pualam (CaCO3)

c) Pita magnesium (Mg)

d) Larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M

e) Larutan K2CrO4 0,1 M

f) Larutan CuSO4 0,1 M

g) Larutan NaOH 2 M

h) Larutan H2SO4 2 M

i) Aquades

j) Batu kapur (CaO)

V. Prosedur Percobaan

1) Masukkan 3 mL larutan HCl 3 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan kepingan kecil pualam.

2) Masukkan 3 mL larutan HCl 3 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan pita magnesium kira-kira 3 cm! Rasakan perubahan suhu dengan cara memegang dasar tabung reaksi.

3) Masukkan 2 mL larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 2 mL larutan K2CrO4 0,1 M.

4) Masukkan 2 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 1 mL larutan NaOH 2 M.

5) Masukkan 2 mL larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan H2SO4 2 M sampai terjadi perubahan warna.

6) Masukkan 4 mL aquades (H2O) ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan sebongkah kecil batu kapur (CaO). Rasakan perubahan suhu yang terjadi!

7) Masukkan 3 mL larutan H2SO4 2 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 3 mL larutan NaOH 2 M. Rasakan perubahan suhu larutan!

VI. Tabel pengamatan

No

Reaksi Kimia

Hasil Pengamatan

1

HCl + CaCO3


2

HCl + Mg


3

Pb(CH3COO)2 + K2CrO4


4

CuSO4 + NaOH


5

K2CrO4 + H2SO4


6

H2O + CaO


7

H2SO4 + NaOH


VII. Pertanyaan / Bahan Diskusi

1) Dari reaksi-reaksi kimia di atas, reaksi manakah :

a) Yang menghasilkan gas?

b) Yang menghasilkan endapan?

c) Yang menghasilkan perubahan warna?

d) Yang menyebabkan perubahan suhu?

2) Tuliskan persamaan reaksi kimia dari ke-7 reaksi di atas!